Kamis, 17 Agustus 2017

Lagu Masa Lalu (18) : Kepada Alam dan Pencintanya


Pendaki gunung, sahabat alam sejati
Jaketmu penuh lambang, lambang kegagahan
memploklamirkan dirimu pecinta alam
sementara maknanya belum kau miliki

Ketika aku daki dari gunung ke gunung
Disana ku temui kejanggalan makna
Banyak pepohonan merintih kepedihan
Dikuliti pisaumu yang tak pernah diam

Batu batu cadas merintih kesakitan
ditikam belatimu yang bermata ayal
hanya untuk mengumumkan pada khalayak
bahwa disana ada kibar bendera mu

Oh alam, korban keangkuhan
Oh alam, korban keangkuhan
Maafkan mereka yang tak mau mengerti arti kehidupan


Setiap tanggal 17 Agustus ada satu aktivitas yang digandrungi banyak orang, terutama anak muda. Ya, apa lagi kalau bukan mendaki gunung. Entah terinspirasi film 5 cm atau bagaimana, jalur pendakian gunung selalu ramai tiap tanggal itu.
Tidak sekedar mendaki, ritual paling wajib adalah menancapkan bendera merah putih di puncak gunung. Nggak lengkap juga, kalau nggak diikuti foto selfie sambil hormat bendera. Wuiiiih… bangganya. Nasionalis abis…

Ini foto saat aku mendaki gunung Ungaran (2015)

Buat kita yang betul-betul bersahabat dengan alam, pasti lancar-lancar aja. Tapi masalahnya nggak sedikit pendaki amatir yang nekat demi gengsi atau ikut-ikutan. Padahal mereka belum mengerti kondisi alam. Akibatnya, bisa jadi cedera. Masalah lain yang nggak kalah penting, apa mereka bisa menjaga lingkungan? Sering terjadi setelah musim mendaki, jalur pendakian akan dipenuhi sampah! Belum lagi, kerusakan lingkungan akibat ulah para pendaki.

Cover album Rita Rubby Hartland

Nah, lagu dari Rita Rubby Hartland ini bisa jadi teguran sekaligus sindiran buat para pendaki gunung yang tidak peduli dengan lingkungan. Ternyata pengrusakan lingkungan bukan cuma dilakukan oleh pendaki amatir. Orang yang menamakan dirinya pecinta alam pun bisa saja melakukannya!
Contohnya, ada sebagian orang yang membuat “prasasti” dengan menggores pepohonan. Ada juga yang memotong dahan untuk kenang-kenangan. Padahal pohon adalah makhluk hidup juga. Tak heran, di lagu ini digambarkan “banyak pepohonan merintih kesakitan”.
Begitu juga bebatuan. Tak jarang batuan gunung dirusak untuk menancapkan bendera. Memang, batu adalah benda mati. Tapi bagaimanapun ia adalah bagian dari kekayaan alam. Lebih ironis lagi, tidak satu dua orang yang melakukan pengrusakan! Jika dibiarkan terus menerus dapat mengancam kelestarian sumber daya alam.

Kenapa mereka melakukan itu? Yang jelas untuk memuaskan diri. Ini sangat menyimpang dari esensi “pecinta alam”. Makna dari mencintai alam adalah tidak sekedar menikmatinya, tapi juga menjaga dan melestarikannya. 
Rita Rubby Hartland sendiri adalah penyanyi yang ngetop di tahun 1980-an. Wanita kelahiran 13 April 1960 ini menekuni jalur musik country. Lagu-lagunya kebanyakan bercerita tentang kemanusiaan, seperti Kepada Alam dan Pencintanya, Suara Kecil Panti Asuhan, dan Nyanyian Sawah. 

Link video: