Jakarta
kotaku indah dan megah
Di
situlah aku dilahirkan
Rumahku
di salah satu gang
Namanya
Gang Kelinci
Entah
apa sampai namanya kelinci
Mungkin
dulu kerajaan kelinci
Karena
manusia bertambah banyak
Kasihan
kelinci terdesak
Sekarang,
rumahnya bejubel
Oh,
padat penghuninya
Anak-anak
segudang
Grudak
gruduk kaya kelinci...
Kami
semua hidup rukun dan damai
Hanya
satu yang aku herankan
Badanku
bulat tak bisa tinggi
Persis
kaya' anak kelinci
Gang Kelinci. Sebuah lagu jenaka dari tahun 1960-an. Siapa nggak kenal lagu ini? Yes, biarpun kerajaan kelinci udah terdesak oleh manusia, lagu ini tidak terdesak oleh zaman. Sampai sekarang lagu ini banyak dicover mulai dari anak-anak sampai orang dewasa. Lalu, siapakah yang membawakannya pertama kali?
Pada tahun 1960-an, tersebutlah Lilis Suryani, penyanyi remaja yang top pada masa itu. Sejak kecil, Lilis suka menyanyi. Kendati tidak pernah mengikuti
kursus vokal, wanita kelahiran Jakarta, 22 Agustus 1948 ini memiliki bakat
alami yang dikembangkannya secara otodidak. Di usia 15 tahun untuk pertama
kalinya ia tampil di TVRI. Ia kemudian membuat rekaman pertamanya lewat Irama
Records. Rekaman piringan hitam itu memuat 2 lagu : Tjai Kopi dan Di Kala Malam
Tiba. Sejak itulah, nama Lilis Suryani mulai dikenal publik. Suaranya banyak
diperdengarkan melalui radio.
Puncak karirnya adalah saat membawakan lagu “Gang Kelinci”, sebuah
lagu tentang tempat tinggalnya waktu itu. Sampai kini lagu tersebut identik
dengan penyanyi bertubuh mungil ini. Ia tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi
juga ke negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura.
Kesuksesan Lilis tidak terlepas dari jasa Titiek Puspa, sahabat
sekaligus guru bagi dirinya. Dalam suatu kesempatan, Titiek menceritakan awal
kerjasamanya dengan Lilis.
Sekitar tahun 1963, Lilis yang masih berusia 15 tahun datang kepada
Titiek untuk minta dibuatkan lagu. Namun, saat itu Titiek sedang tidak punya
ide . Karena hari sudah sore, Titiek mengantar Lilis pulang dengan naik becak.
Begitu memasuki tempat tinggal Lilis yakni Gang Kelinci, kawasan Pasar Baru,
Jakarta, Titiek takjub dengan padatnya pemukiman dan keramaian anak-anak di
situ. Lewat inspirasi itulah, Titiek menciptakan lagu “Gang Kelinci” untuk
Lilis. Tak disangka, lagu ini meledak di pasaran. Selanjutnya, Titiek menciptakan
beberapa lagu lagi untuk Lilis, salah satunya “Hari Ulang Tahun”, yang dirilis
bertepatan dengan ulang tahun Lilis ke 17. Lambat laun, Lilis pun bisa menciptakan lagu
sendiri. Lagu “Baju Loreng”, “Hesty” dan “Tiga Malam” menjadi karya utamanya.
Salah satu cover album Lilis Suryani |
Lagu-lagu yang dibawakan Lilis terbilang variatif. Mulai dari yang bertema cinta, jenaka, balada, hingga
patriotisme. Sebut saja “Baju Loreng”, yang menceritakan kekaguman terhadap
anggota ABRI. Nasionalisme juga tertuang lewat lagu daerah, seperti “Dayung Palinggam”, “Cing Tulungan”, dan
“Tandak Sambas”. Ia juga berkolaborasi dengan Suhaeri dan Benyamin S. membawakan
lagu Betawi. Lagu “Genjer Genjer” yang kontroversial itu pun sempat
dibawakannya sebelum kemudian dicekal karena dikaitkan dengan PKI.
Bukan hanya masyarakat, Presiden Soekarno pun senang
dengan suara merdu Lilis. Bahkan, sebelum “Gang Kelinci” berkumandang, ia sudah
pernah tampil di Istana Negara. Bung Karno pulalah yang menginspirasi Lilis
menciptakan lagu “Paduka Yang Mulia” dan “Muhibah”.
Lilis Suryani di usia 50-an |
Ketenaran tidaklah membuat Lilis terlena. Meski disukai banyak
kalangan, ia menghindari kehidupan hura-hura. Ia selalu menolak jika ditawari
tampil di klub malam. Rezeki yang diperolehnya pun dikumpulkan untuk biaya naik
haji dan kegiatan sosial seperti menyumbang ke panti asuhan.
Pada tahun 1967, Lilis menikah dengan M. Junus Jafar, seorang pria
asal Makassar. Mereka bertemu ketika Lilis mengadakan show di kota tersebut.
Pasangan ini dikaruniai tiga orang anak.
Lilis mahir memainkan alat musik, termasuk drum. Pada tahun 1968, ia
membentuk band The Female bersama Rita Rachman dan Rose Sumanti, yang kemudian
mengeluarkan hits “Januari”. Sayang, grup ini tidak berlangsung lama.
Nama Lilis Suryani mulai meredup ketika ia beranjak dewasa. Namun,
bukan berarti ia tidak lagi eksis. Tawaran tampil on air maupun off air tetap
dijalani oleh penyanyi yang identik dengan rambut pendek berjambul ini. Ia sempat
rekaman lagu Melayu Deli dan kaset lawak, namun tidak terlalu sukes di pasaran.
Tahun 2003, Lilis divonis menderita kanker rahim. Sejak itu, ia
menjalani berbagai pengobatan. Rekan-rekan artis pun menggalang dana bagi
pengobatan Lilis. Namun, takdir berkata lain, pada 7 Oktober 2007, ia meninggal
dalam usia 59 tahun.
(Dari berbagai sumber)
Berikut link YouTube "Gang Kelinci" dengan suara asli Lilis Suryani
Tidak ada komentar:
Posting Komentar