Kan kuingat s'lalu, kan kukenang s'lalu
Senja indah, senja di Kaimana
Seiring surya meredupkan sinar
Dikau datang ke hati berdebar
…............................................

Senja indah, senja di Kaimana
Seiring surya meredupkan sinar
Dikau datang ke hati berdebar
…............................................

Alfian, atau nama lengkapnya Alfian Harahap, ada juga yang menyebutnya Alfian
Nasution . Itulah nama penyanyi pria yang tenar pada tahun 1960-an ini. Mungkin
bagi generasi zaman sekarang, nyaris tak mengenal siapa beliau. Bahkan, saat
aku share nama beliau di sebuah grup Facebook, seorang teman bertanya-tanya.
Tapi cobalah tanya ke ayah ibu atau kakek nenek kita, mereka pasti kenal
penyanyi yang satu ini.
Alfian lahir di Binjai, Sumatra
Utara pada 27 April 1943 dan meninggal di Jakarta pada 11 Januari 1992. Memulai
karir bermusik sekitar tahun 1964 lewat album Senja di Kaimana, disusul album-album
selanjutnya, termasuk Semalam di Cianjur yang lagunya beliau ciptakan sendiri,
semakin melambungkan namanya di jagat musik Indonesia saat itu. Sayang, namanya meredup pada tahun 1970-an,
ketika bermunculan grup musik seperti Koes Plus dan Panbers.
Lagu-lagunya kebanyakan
menggambarkan hidup dan cinta di tengah kesederhanaan namun sangat mengena di
hati seperti Kasih Ibu, Kisah di Bulan April, Sahlawati, Anak Desa, Suling
Bambu, Relakan, Hadiah Ulang Tahun hingga Gadis Pujaan.
Ada juga yang mengangkat kisah
cinta dengan mengambil setting beberapa tempat di Indonesia seperti Senja di
Kaimana, Semalam di Cianjur, Sebiduk di Sungai Musi, Semalam di Kota Bogor dan
Sungai Kahayan. Semua beliau nyanyikan dengan irama pop-country nan apik, mengingatkan
pada Pat Boone, penyanyi Amerika yang terkenal pada masa itu.
Satu lagu yang bikin aku terkesan
adalah Anak Desa. Sampai-sampai lagu ini aku bawakan saat ikut audisi X Factor
Indonesia. Lagu ini menceritakan seseorang yang mengembara di perantauan. Di
tengah hidupnya yang sulit, ia tetap tabah. Dan ia berjanji, kelak akan
berkumpul kembali dengan sanak keluarga. Mengharukan banget......
Lagu lainnya, Senja di Kaimana,
menceritakan kenangan akan kisah cinta di Kaimana, Papua dalam suasana sunset
yang sangat mungkin lokasinya di pantai. Kedatangan seorang kekasih yang
memberi usapan lembut bagi pribadi yang terluka. Sungguh romantis. Apalagi ternyata, lagu ini diciptakan oleh prajurit Trikora yang saat itu berjuang dalam Pembebasan Irian Barat. Cinta
kasih tak lekang walau di tengah gejolak konflik yang memanas.
Nah, itulah sepenggal ceritaku
tentang Om Alfian. Adakah penyanyi masa kini yang mau membawakan lagunya?