I will follow him, follow him wherever he may go
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep me away
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep me away
I must follow him ever since he touched my hand I knew
That near him I always must be
And nothing can keep him from me
He is my destiny
That near him I always must be
And nothing can keep him from me
He is my destiny
I love him, I love him, I love him
And where he goes I'll follow, I'll follow, I'll follow
He'll always be my true love, my true love, my true love
From now until forever, forever, forever
And where he goes I'll follow, I'll follow, I'll follow
He'll always be my true love, my true love, my true love
From now until forever, forever, forever
I will follow him (follow him), follow him wherever he may go
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep, keep me away
Away from my love (
There isn't an ocean too deep
A mountain so high it can keep, keep me away
Away from my love (
I love him, I love him, I love him
And where he goes I'll follow, I'll follow, I'll follow
He'll always be my true love, my true love, my true love
From now until forever, forever, forever
And where he goes I'll follow, I'll follow, I'll follow
He'll always be my true love, my true love, my true love
From now until forever, forever, forever
Follow Jesus - ilustration (Sumber : Pinterest) |
Bagi kita yang beragama Nasrani, pasti nggak asing lagi dengan lagu di atas. Yup, di gerejaku sendiri lagu ini pernah dibawakan oleh paduan suara saat acara Paskah. Liriknya dengan tegas mengatakan “aku mau ikut Dia ke manapun dan kapan pun ”. Dia di sini adalah Tuhan Yesus.
Meskipun kerap dibawakan sebagai lagu rohani, ternyata lagu ini dulunya dimasukkan dalam lagu pop sekuler. Kok bisa?
Meskipun kerap dibawakan sebagai lagu rohani, ternyata lagu ini dulunya dimasukkan dalam lagu pop sekuler. Kok bisa?
Adalah
Peggy March (atau sering dijuluki Little Peggy March karena bertubuh mungil),
penyanyi remaja Amerika tahun 1960-an yang mempopulerkan lagu ini. Sedangkan
penciptanya adalah Frank Pourcel dan Paul Mauriat. Pada awalnya lagu ini hanya
berbentuk instrumen dengan judul “Chariot”, yang kemudian dikembangkan menjadi
sebuah lagu utuh oleh Arthur Altman dan Norman Gimbel. Pada tahun 1963, lagu
ini masuk jajaran top chart di seluruh dunia. Tak hanya itu, lagu ini juga
diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan dicover oleh banyak penyanyi.
Little Peggy March (Sumber : villages-news.com) |
Memang,
pada awalnya tidak jelas, siapa yang disebut “Him” pada lagu ini. Bisa
dipersepsikan sebagai kekasih yang setia (ingat lagunya Ria Resty Fauzi yang
katanya mau ikut kekasihnya biarpun sampai ke Ethiopia), bisa juga seperti anak
kecil yang selalu menguntit ayahnya ke manapun pergi. Tak heran, pemahaman yang
beragam membuat lagu ini bisa diterima sebagai lagu pop.
Namun,
sebagian orang memaknai “I Will Follow Him” sebagai lagu religi. Terlebih sejak
dibawakan oleh Whoopi Goldberg yang berperan sebagai biarawati dalam film
Sister Act (tahun 1992). Ini karena susunan liriknya sangat tepat untuk
menggambarkan keimanan yang sempurna. Setelah hidup kita diselamatkan, kita
bersedia mengikut Tuhan dalam keadaan apa pun dan tetap setia sampai akhir. Dalam
bahasa Indonesia, lagu ini diterjemahkan sebagai lagu rohani dengan judul “Ku
Mau Ikut Dia”.
I will Follow Him
BalasHapus