Seindah cinta yang pernah
kurasakan
Begitu juga kemesraan
wajahnya
Bunga flamboyan ganti dirimu
yang kini tiada lagi
Bunga flamboyan kau pujaan
hatiku
Terjalin indah menemani
hidupku
Tak ingin lagi aku berpisah
walau hanya sekejap saja
Bila kau ingin datang
kembali
Seperti pertama bertemu
Tak jua aku melepaskan
Bunga flamboyan yang tumbuh
di halaman
Terjalin indah menemani
hidupku
Biarpun layu ’kan kusayangi
seperti cintaku padamu
Manis,
puitis, dan mengharukan. Itulah kesanku saat mendengar lagu di atas. Penyanyinya
bernama Laily Dimyati, yang dikenal pada tahun 1960-an.
Tak
banyak informasi tentang penyanyi asal Malang, Jawa Timur yang kini sudah almarhum
ini. Memang, nama Laily Dimyati tidak sepopuler Ernie Djohan atau Tetty Kadi.
Tapi, di kalangan orang-orang tua (termasuk ibu saya sendiri), ia selalu
diingat lewat lagunya, Bunga Flamboyan. Kenapa?
Coba
kita resapi lirik lagu di atas. Seseorang yang telah ditinggal pergi
kekasihnya, mencoba membuka kenangan. Satu hal yang bisa membuatnya teringat
adalah bunga flamboyan yang mulai layu, yang tumbuh di halaman rumahnya. Tidak
dijelaskan apa sebabnya, mungkin dia mendapat tanaman itu dari kekasihnya, atau
mereka pernah menanamnya bersama-sama. Yang jelas, penyanyi lagu ini mengungkapkan
bahwa dia sangat mencintai kekasihnya. Ia siap menerima kembali sang pujaan
hati bila kelak datang kembali, bagaimana pun keadaannya
Jadi,
tema yang bisa dipetik dari lagu ciptaan Wedhasmara ini adalah kesetiaan. Biarlah bunga flamboyan
itu layu, tapi cinta takkan pernah padam. Makna itulah yang membuat lagu ini abadi.
Link video:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar