Kamis, 26 Agustus 2021

Lagu Masa Lalu (26) : Berkibarlah Bendera Negeriku (Merah Putih)

 



Mumpung masih dalam bulan Agustus yang adalah bulan kemerdekaan, aku mau review satu lagu nasional yang sangat menyentuh hatiku. 

Konon lagu ini adalah ciptaan almarhum Gombloh. Tidak banyak referensi tentang kapan diciptakannya, yang jelas lagu ini justru populer setelah Gombloh tiada. Tepatnya pada tahun 1995, ketika Indonesia merayakan ulang tahun emas (50 tahun), lagu ini dibawakan beramai-ramai oleh para artis Musica Studio, di antaranya Chrisye, Dicky Chandra, Novia Kolopaking, Trio Libels dan Harvey Malaiholo. Beberapa tahun terakhir pun kembali mencuat saat dibawakan oleh Shanna Shannon dan Agnez Mo.

Spirit nasionalisme yang tertuang begitu luar biasa. Berisi keinginan untuk memberi yang terbaik bagi negeri, menunjukkan pada dunia bahwa inilah Indonesia yang indah dan berkharisma. Bersama melangkah dalam persatuan untuk meraih cita-cita. Sungguh lagu yang pas untuk memberi semangat pada generasi muda. 


Berkibarlah bendera negeriku

Berkibarlah engkau di dadaku

Tunjukkanlah kepada dunia

Semangatmu yang panas mambara

Daku ingin jiwa raga ini

Selaraskan keanggunan

Daku ingin jemariku ini

Menuliskan karismamu

Berkibarlah bendera negeriku

Berkibar di luas nuansamu

Tunjukkanlah kepada dunia

Ramah tamah budi bahasamu

Daku ingin kepal tangan ini

Menunaikan kewajiban

Putra bangsa yang mengemban cita

Hidup dalam kesatuan


Sabtu, 17 Juli 2021

Lagu Masa Lalu (25): Seemann





Seemann, deine Heimat ist das Meer
Seemann, lass das Träumen
Denk nicht an zuhaus
Seemann, Wind und Wellen
Rufen dich hinaus
Deine Heimat ist das Meer
Deine Freunde sind die Sterne
Über Rio und Shanghai
Über Bali und Hawaii
Deine Liebe ist dein Schiff
Deine Sehnsucht ist die Ferne
Und nur ihnen bist du treu ein Leben lang
Seemann, lass das Träumen
Denke nicht an mich
Seemann, denn die Fremde
Wartet schon auf dich
Deine Heimat ist das Meer
Deine Freunde sind die Sterne
Über Rio und Shanghai
Über Bali und Hawaii
Deine Liebe ist dein Schiff
Deine Sehnsucht ist die Ferne
Und nur ihnen bist du treu ein Leben lang




Mendengar lagu berbahasa Jerman ini imajinasiku melayang ke pantai atau laut. Memang benar, lagu ini bercerita tentang kehidupan pelaut,  Coba deh kita lihat terjemahannya:


Pelaut, rumahmu adalah laut

Pelaut, berhentilah bermimpi
Jangan pikirkan rumah
Pelaut, angin, dan ombak
Panggil kamu keluar

Rumahmu adalah laut
Temanmu adalah bintangnya
Tentang Rio dan Shanghai
Tentang Bali dan Hawaii
Cintamu adalah kapalmu
Kerinduanmu adalah jarak
Dan hanya kepada merekalah kamu setia seumur hidup

Pelaut, berhentilah bermimpi
Jangan pikirkan aku
Pelaut, karena orang asing
Sudah menunggumu

Rumahmu adalah laut
Temanmu adalah bintangnya
Tentang Rio dan Shanghai
Tentang Bali dan Hawaii
Cintamu adalah kapalmu
Kerinduanmu adalah jarak
Dan hanya kepada merekalah kamu setia seumur hidup

Lagu ini diciptakan oleh Werner Scharfenbegner dan Fini Busch pada tahun 1959 dan dinyanyikan oleh Lolita. Dikemas dengan aransemen yang enak didengar dan vokal yang merdu, lagu ini cepat menjadi hits, bahkan banyak penyanyi mengcovernya dalam banyak bahasa. Selain versi Jerman, yang paling terkenal adalah versi Inggris dengan judul "Sailor", dibawakan oleh Petula Clark. 

Liriknya menggambarkan seseorang yang menghantar para pelaut pergi ke laut lepas. Bukan sembarang pelaut, tapi penjelajah dunia. Mereka hidup berteman angin dan ombak, tanpa memikirkan rumah dan kekasih.

Yang menarik, lagu ini menyebut "Bali" sebagai salah satu tujuan para pelaut. Tidak diketahui apakah Fini Busch sang penulis lirik pernah mengunjungi Bali. Yang jelas, dari sini kita tahu Pulau Bali sudah terkenal sebagai destinasi turis asing sejak zaman dulu, 

Lolita yang bernama asli Edith Einzinger adalah penyanyi asal Austria. Memulai karir pada tahun 1957, wanita kelahiran 17 Januari 1931 ini suka membawakan lagu-lagu eksotis, di samping lagu-lagu daerah Jerman dan Austria, Ia meninggal pada 30 Juni 2010 akibat penyakit kanker. 





Link video:

Selasa, 13 Juli 2021

Bahasa Bhutan (Part 13): Perabot dan Elektronik

 Tro tu ni tsik dzo!  (Lanjutkan kamusnya!) 

Alangkah baiknya kita belajar juga tentang benda-benda yang ada di rumah.  




Meja = chok tse

Kursi = do tri

Lemari = chak gam

Brankas = 

Rak buku = hang ku

Ranjang = nyel tri 

Karpet = dram den

Kulkas = sil drom 

Freezer = khyek drom

Televisi = gyang tong 

Radio = re dio 

Kipas angin = sil yap

Mesin cuci = khyu trul

Mesin jahit = trul tsem 

Telepon = gyu trin

Akuarium = shel dzing




Rabu, 10 Maret 2021

Bahasa Bhutan (Part 12): Cuaca dan Suhu

Halo drok (teman)! 


Berhubung cuaca saat ini nggak menentu (siang panas, sore hujan, malam dingin) aku jadi kepikiran belajar tentang weather dalam bahasa Bhutan. Inilah kamusnya: 

Panas = tsadpa

Sejuk = drang sil

Dingin = khodam

Hangat = dron

Cerah = nyim tsa tsawa

Hujan = charpa

Awan = trin

Mendung = hu ma dur dur 

Kabut = muk 

Berkabut = sa muk yodpa 

Salju = khawa

Bersalju = khawa chen 

Angin = lung ma

Berangin = lung ma tsa sa

Badai = truk kyen

Berbadai = lung tsup chen 

Badai salju = bu yuk kha lung

Topan = lung tsup drag po

Musim = nam du

Cuaca = nam shi

Musim semi = chu mik

Musim panas = nam jar

Musim gugur = ton ka

Musim salju = nam gun



Selasa, 09 Februari 2021

Bahasa Bhutan (Part 11): Penunjuk Arah dan Tempat

 Tulisan pertama di 2021! 




Hal yang paling sering ditanyakan turis mancanegara adalah arah atau letak suatu tempat. Makanya, biar nggak bingung kalau suatu saat kita ketemu orang Bhutan, mari kita lihat cara mereka membaca arah. 

Arah = chok

Timur = shar

Barat = nup 

Utara = jang lu

Selatan = lho

Tenggara = lho shar

Barat daya = lho nup

Barat laut = nup jang

Timur laut = shar jang

Belakang = gyap 

Depan = dun

Samping = tsawa

Jalan lurus = te kar du

Belok = gyir

Kanan = ye chok

Kiri = yon chok

Atas = chi tok

Bawah = up 

Luar = pang nang

Dalam = nang na

Tengah = tewa

Pinggir = ngok