Rabu, 01 Juni 2016

Lagu Masa Lalu (11) : Topi Sarjana

Terpancang di hatiku
Waktu aku masih duduk di bangku SMA
Semangat yang menyala
Untuk segera dapat ku menjadi sarjana
Menyumbangkan tenaga
Bagimu negara

Ketika lulus ujian
Semua nilaiku diatas tujuh senangnya
Ku menyandang ijazah
Serta do'a restu ayah ibuku dan saudara
Aku pergi ke kota
Meneruskan cita-cita

Ayahku telah menjual sawahnya
Untuk membekali anaknya
Ohohoooo...
Sesampai di kota aku terpana
Mendengar kata mereka
Ratusan ribu ku perlu lagi
Untuk cita-citaku

Ohhhh... menangis dalam hatiku
Mengapakah mesti begitu
Aku berjalan membayangkan
Wajah ayah-ibuku

Ku memandang ke depan
Topi sarjanaku melayang-layang tertawa
Seakan-akan berkata
Pulanglah segera menghadap ayah ibunda
Suruh jual semua miliknya
Baru licin jalan ke muka


Cover album Jamal Mirdad
Lagu di atas dibawakan oleh Jamal Mirdad di albumnya “Perawan Desa”. Merinding. Itu kesanku saat pertama kali dengar lagu dari tahun 1981 ini. Jadi pengin bernostalgia dengan zaman awal kuliah…. Yess, menjelang akhir sekolah SMA, pengin deh cepat-cepat merasakan suasana baru di bangku perkuliahan.
Cari info perguruan tinggi yang bagus, biar ilmu yang didapat juga berkualitas. Tapi satu hal yang selalu jadi ganjalan : BIAYA. Bukan cuma sekarang, dari dulu meraih selembar ijazah itu mahal! Diceritakan di lagu itu, sang ayah sampai menjual sawah untuk biaya kuliah anaknya. Nyatanya, itu pun tidak cukup! Masih kurang lagi ratusan ribu (kalau sekarang ya jutaan). Kalau sudah gitu, apakah orang tuanya harus jual semua miliknya? Jelas, tokoh dalam lagu ini kecewa berat. Pupus harapannya untuk meraih topi sarjana.






Saat aku wisuda Sarjana
Apa yang kualami dulu nyaris serupa dengan lagu ini. Orang tuaku tidak punya biaya. Untungnya dengan bantuan banyak pihak, aku bisa masuk kuliah D3. Tapi jangan ditanya perjalananku bakal semulus jalan tol. Pernah orang tuaku sampai menggadaikan barang buat biaya kuliahku. Pernah juga nasib kuliahku di ujung tanduk gara-gara pembayaran uang kuliah macet (yang untungnya dapat pinjaman dari beberapa orang). Betul-betul tertatih-tatih. Sampai akhirnya, bukan cuma Diploma. Lewat kuliah lanjut yang kujalani sambil bekerja, aku berhasil mencapai Sarjana!
So, bersyukurlah kita yang bisa kuliah! Jangan sia-siakan kesempatan itu, karena perjuangannya sangat tidak mudah!







Link video :
https://www.youtube.com/watch?v=cy1agbAiRmE

Tidak ada komentar:

Posting Komentar