Minggu, 14 Februari 2016

Lagu Masa Lalu (5): The Wedding







You by my side that's how I see us.
I close my eyes and I can see us.
We're on our way to say "I do".
My secret dreams have all come true.

I see the church, I see the people.
Your folks and mine, happy and smiling.
And I can hear sweet voices singing
"Ave Maria".

Oh my love, my love, this can really be.
That some day you'll walk down the isle with me.
Let it be, make it be that I'm the one for you.
I'd be yours all yours now and forever.

I see us now, your hand in my hand.
This is the hour, this is the moment.
And I can hear sweet voices singing
"Ave Maria, Ave Maria... 
Ave Mari.....a"




Siapa nggak kenal lagu ini? Kalau nggak tahu, kapan-kapan aku ajak ke pesta pernikahan, asal sumbangan ditanggung sendiri… hahaha… Ya, lagu ini banyak dikumandangkan di pesta pernikahan, terutama bagi umat Nasrani. Tidak jarang dikolaborasikan dengan musik pengantin yang “teng teng teng teng” itu.

Coba deh, lihat liriknya, romantis banget. Sukacita dalam hati seseorang karena mimpinya menjadi nyata, yaitu bersanding dengan sang kekasih. Di depan altar gereja, di antara orang-orang yang turut berbahagia, diiringi paduan suara nan manis, dua insan bergandengan tangan menuju kehidupan bersama. Duh…. baca liriknya aja udah bikin merinding, apalagi kalau ngebayangin jadi pengantinnya (tapi kapan ya?).
Lantas bagaimana sejarah lagu ini? Diciptakan oleh Joaquin Prieto, seorang musisi asal Chile. Judul aslinya berbahasa Spanyol, yakni “La Novia”, namun kemudian dibuat terjemahannya dalam bahasa Inggris. Pada tahun 1960-an, Julie Rogers, penyanyi asal Inggris, memasukkan lagu gospel ini dalam album rekamannya. Karena liriknya yang menyentuh, “The Wedding” cepat diterima masyarakat. Hingga kemudian menjadi tren di seluruh dunia sebagai lagu pengiring pernikahan. Meski menggunakan syair “Ave Maria” yang berasal dari agama Katolik, lagu ini telah dapat diterima semua kalangan umat Nasrani.
Dalam perkembangannya, lagu ini banyak diadopsi dalam berbagai bahasa. Contohnya, bahasa Mandarin, dengan judul “Hua Ye Cia Chi”. Di Indonesia, ritme lagu ini dipakai dalam lagu “Cinta Maria” karya Wim Umboh yang dinyanyikan oleh Rachmat Kartolo. Sampai saat ini pun lagu “The Wedding” masih populer, biarpun banyak pasangan lebih memilih lagu lain sebagai soundtrack pernikahan mereka.

Teng teng teng teng… ini link videonya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar