Senin, 08 Februari 2016

Penyanyi Masa Lalu (4) : Annie Landouw

Bagi generasi sekarang, musik keroncong mungkin sudah banyak ditinggalkan. Tapi tidak demikian pada zaman kakek nenek kita dulu. Pada masa sebelum kemerdekaan RI, musik keroncong menjadi primadona bagi generasi muda.
Tersebutlah seorang penyanyi tuna netra bernama Annie Landouw. Annie terlahir dari sebuah keluarga Jawa pada tahun 1913 di Solo, Jawa Tengah. Sejak kecil, ia mengalami kebutaan. Pamannya, AFR Landouw, yang adalah orang Belanda, merasa iba dan mengangkatnya sebagai anak. Karena itulah, ia menyandang nama belakang Landouw. Berkat sang paman pulalah, Annie mempelajari musik keroncong dan kerap mengikuti perlombaan menyanyi keroncong. Keterbatasan fisik bukan halangan baginya untuk berprestasi.

Ketika memenangkan sebuah perlombaan, ia mendapat kontrak rekaman, yang kala itu masih berupa piringan hitam. Maka, sejak 1927, nama Miss Annie Landouw mulai terkenal di jagat musik keroncong. Ia seangkatan dengan Rukiah dan S. Abdullah. Bersama Rukiah pula, Annie tergabung dalam orkes keroncong "Lief Java". Karakter suaranya yang mendayu-dayu mampu membuat banyak orang tersentuh dan mengaguminya. 
Lewat naluri bermusiknya, Annie mampu menciptakan lagu "Keroncong Spesial dan “Stambul O Tuhan”, yang menceritakan tentang dirinya. Melalui Columbia Records, ia juga menghasilkan album piringan hitam bertajuk “Keroncong Pearls”. Tak hanya sebagai penyanyi, Annie juga sempat menjajal dunia akting , antara lain lewat film “Siti Akbari” dan “Fatimah”.
Annie menikah dengan Winarto dan memiliki lima orang anak. Bakat menyanyinya diturunkan kepada anak-cucunya, sehingga mereka juga pandai menyanyi, khususnya sebagai penyanyi gereja.
Annie Landouw meninggal pada tanggal 17 Agustus 1982 di usianya yang ke- 69 tahun. Saat ini mungkin tak banyak generasi muda yang mengenal namanya. Namun bagi sebagian kalangan,  ia akan selalu dikenang sebagai seniman yang luar biasa.

Link Video:
https://www.youtube.com/watch?v=Oul-2AaQeMo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar