Sabtu, 03 September 2016

Penyanyi Masa Lalu (8) : Elvis Presley

It's now or never, come hold me tight
Kiss me my darling, be mine tonight
Tomorrow will be too late,
it's now or never
My love won't wait.

When I first saw you
with your smile so tender
My heart was captured,
my soul surrendered
I'd spend a lifetime
waiting for the right time
Now that your near
the time is here at last.

It's now or never, come hold me tight
Kiss me my darling, be mine tonight
Tomorrow will be too late,
it's now or never
My love won't wait.

Just like a willow,
we would cry an ocean
If we lost true love
and sweet devotion
Your lips excite me,
let your arms invite me
For who knows when
we'll meet again this way

It's now or never, come hold me tight
Kiss me my darling, be mine tonight
Tomorrow will be too late,
it's now or never
My love won't wait.



Suatu hari, di tahun 1953, seorang pemuda datang ke Memphis Recording Service, Amerika Serikat, untuk merekam suaranya. Hanya satu keinginannya, membuat sebuah rekaman lagu sebagai hadiah untuk ibunya, meski sebenarnya ia sendiri memang punya bakat terpendam dalam hal musik. Tak disangka, suara pemuda tersebut, yang melantunkan lagu “My Happiness”, menarik perhatian seorang karyawati di studio tersebut. Kebetulan, ia punya relasi dengan Sun Records (perusahaan rekaman lokal di AS). Serta merta, ia menawarkan pada si pemuda untuk membuat rekaman lagi untuk ditunjukkan ke pihak Sun Records. Hasilnya, Sun Records “meminang” si pemuda untuk bergabung dengan perusahaan rekamannya. Dan siapa sangka, kelak pemuda ini akan menjadi penyanyi ternama dengan gelar “King of Rock”.
Siapakah pemuda tersebut? Pasti semua sudah mengenalnya. Elvis Presley. Terlahir di East Tupelo, Mississippi pada tanggal 8 Januari 1935. Masa kecil Elvis jauh dari menyenangkan. Selain keluarganya miskin, ayahnya pun pernah masuk penjara akibat penggelapan cek. Namun, terlepas dari semua itu, Elvis tertarik pada dunia musik. Lagu gospel yang sering dinyanyikan di gereja maupun lagu country yang kerap dibawakan anak muda di masa itu menjadi inspirasi baginya. Ketika keluarganya pindah ke Memphis, Elvis mengikuti ajang pencarian bakat tingkat lokal dan berhasil menjadi juara. Namun, ia tidak segera menjadi penyanyi. Setelah menyelesaikan sekolah pun, ia menekuni berbagai pekerjaan seperti karyawan toko dan supir truk. Barulah, ketika ia mencoba rekaman, ia mulai memupuk kesuksesan.
Tak sia-sia pula Elvis bergabung dengan Sun Records. Sam Philipps, pimpinan Sun Records, jeli melihat talenta pemuda yang baru berusia 18 tahun ini. Sam jugalah yang menganjurkan Elvis mempelajari alat musik gitar dan bass. Pada tahun 1954, Elvis meluncurkan single perdana “That’s All Right”.  Hal ini membawanya melakukan roadshow di berbagai daerah.
Album pertamanya “Heartbreak Hotel” cepat mendapat tempat di hati penggemar.  Disusul “Hound Dog”, yang terjual hingga 5 juta copy. Radio, televisi, hingga live concert mulai banyak menampilkan Elvis. Sejak itulah, gelar “King of Rock” disandangnya biarpun Elvis juga bisa membawakan lagu pop, country dan gospel.

Elvis Presley, King of Rock

Sukses di dunia musik, Elvis mulai mendapat tawaran sebagai pemain film. Film pertamanya adalah “Love Me Tender” (1956), di mana ia juga mengisi soundtracknya.
Atas kesuksesannya, di usia muda, Elvis mampu membeli sebuah kawasan mewah di Memphis. Lokasi yang dinamakan Graceland tersebut menjadi kediamannya.
Selama beberapa tahun, Elvis bergabung dengan militer AS dan ditugaskan di Jerman. Namun, hal ini tidak menyurutkan karir musiknya. Malahan, ia semakin populer sebagai artis papan atas AS. Tahun 1960, sekembalinya dari Jerman, ia meluncurkan album “Are You Lonesome Tonight” dan “It’s Now or Never”, hingga album lagu rohani berjudul “How Great Thou Art”. Ia juga tetap eksis sebagai aktor, salah satunya dalam film Viva Las Vegas (1964). Berbagai penghargaan emas dan platinum pun diterimanya.


Elvis bersama Ann Margret dalam "Viva Las Vegas"

Ada hal yang lucu dari penampilan Elvis, ia pandai bergoyang pinggul saat membawakan lagu rock. Justru gayanya yang tidak biasa ini menjadi “faktor X”. Cara berpakaian dan gaya Elvis banyak menginspirasi budaya Amerika. Bahkan John Lennon pun mengaku bahwa “soul” The Beatles juga terinspirasi dari Elvis. Sampai saat ini, penampilan Elvis yang mengenakan jumpsuit atau jas tanpa dikancingkan sambil memainkan gitar banyak ditiru. Padahal, siapa sangka, Elvis nyaris tidak pernah tampil di luar Amerika Serikat!


Cover album Elvis

Tak selalu yang baik berakhir baik. Begitupun dengan Elvis. Pernikahannya dengan Priscilla Wagner harus berakhir dengan perceraian. Di samping itu, kesibukan membuatnya bergantung dengan obat-obatan seperti obat tidur, obat penenang dan penghilang rasa sakit. Kebiasaan ini semakin menjadi-jadi ketika ia memiliki masalah kegemukan, obat pelangsing pun dikonsumsinya. Sayang, dokter pribadinya, George Nichopoulos, justru dengan mudah memberikan resep seperti permintaan Elvis.
Kesehatan bermasalah, namun karir tetap jalan. Kepopuleran Elvis pun tetap terjaga dengan konser di berbagai daerah, membuat rekaman baru, hingga acara televisi yang disiarkan hingga 40 negara.
Sampai akhirnya, pada tanggal 16 Agustus 1977, “King of Rock” ini ditemukan meninggal di kediamannya. Penyebab kematiannya diduga akibat gagal jantung. Ada juga yang menyebutkan karena overdosis obat. Namun, apa pun itu, kematian Elvis mengejutkan banyak orang. Mereka tidak menyangka, sang  “King of Rock” harus tiada di usia muda, 42 tahun.
Berbagai cara dilakukan fans sebagai penghormatan kepada almarhum. Danny Mirror, seorang musisi Belanda, merilis lagu “I Remember Elvis Presley”. Patung lilin Elvis terpampang di Madame Tussauds Museum. Namanya pun diabadikan dalam Rock and Roll Hall of Fame.
Kediaman Elvis, yakni Graceland, kini dikelola oleh putrinya, Lisa Marie Presley. Tempat ini dibuka untuk umum. Setiap tahun, para fans berkunjung ke sini untuk mengadakan acara “tribute”. 

Priscilla Presley (kiri) bersama Lisa Marie Presley

Graceland, kediaman Elvis Presley
Link video:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar